|
Arif Muhammad
|
Sejarah kota Malang tidak bisa dipisahkan dari kehadiran bangsa Belanda. Sampai saat ini masih banyak bangunan kolonial yang dapat dijumpai di beberapa lokasi strategis kota Malang. Salah satunya kompleks pertokoan di sepanjang Jalan Kayutangan (sekarang Jalan Basuki Rahmad) mulai dari pertigaan depan PLN sampai di depan Gereja Katolik Kayutangan. Kawasan pertokoan yang dibangun antara tahun 1930-1940 an ini mengenyam masa kejayaan pada era 1960-1970 an. Menjadi pusat keramaian di kota Malang saat itu dengan berbagai ragam usaha yang menjadi motor roda perekonomian.
Saat ini kawasan kayutangan tak ubahnya seperti jalan tol yang menghubungkan kota Malang dengan dunia luar. Fisik bangunan kolonial yang menjadi ciri khasnya hanya tinggal cerita. Papan iklan mendominasi wajah kayutangan, coretan tangan tak bertanggungjawab menambah nuansa kumuh dan menjauhkan dari kesan menarik. Bahkan beberapa bangunan modern mulai menghiasi wajah kayutangan saat ini.
Sebelum semua cerita kejayaan kayutangan menghilang, saya mencoba menyapa beberapa saksi hidup yang hingga saat ini berjuang mempertahankan kejayaan kayutangan dari gempuran perubahan jaman.
Ichwan Susanto, 2017.