“Volo ergo sum…”
Selamat Pagi / Siang / Sore / malam (*coret yang
tidak perlu). Setelah sebulan berlalu dalam perburuan dalam setiap keharuan mencari
frame demi frame, berpeluh keringat menanti momen demi momen, merepetisi ide,
atau menelurkan ide yang baru, maka review kopyokan tema kali ini diawali
dengan sebuah adagium dari seorang terkemuka yaitu Iqbal yang berbunyi “aku berkarya maka aku ada”. Selama
sebulan penuh ini rekan-rekan walking-in-ngalam telah menyisihkan sebagian
tenaga, pikiran, untuk menghasilkan foto-foto ciamik. Puji Tuhan dari
karya-karya yang terkumpul itu, kita bisa kembali hadir dalam acara kopyokan
tema bulanan. Buah hasil karya rekan-rekan tentunya tidak akan sia-sia karena
membantu memberikan kontribusi, walaupun hanya berupa postingan review tema
kecil-kecil an di website ini. Namun karya, kreatifitas, partisipasi, dan
loyalitas yang konsisten itu yang mewujudkan keber-ada-an kami disini, dengan
tetap berjalan nya agenda kopyokan tema hingga saaat ini.
|
Dora Nurf |
Kembali ke topik utama kita kali ini, yaitu review
kopyokan tema,dan seperti yang kita ketahui tema yang keluar kali ini cukup
special. Tidak pakai bakso atau telor tentu nya. Karena tema kali ini bertajuk
“17 an”. Jangan salah membaca dengan “tujuh belasan”, karena ini bulan September.
17 an (dibaca Satu Tujuan) adalah tema yang akan kita bahas kali ini.
Beruntunglah tema kali ini di prakarsai oleh rekan kita, mas Donny Harry Putra
yang juga sudah menyiapkan hadiah tidak kalah istimewa nya yang berupa
“sepincuk Nasi Pecel Winongo lengkap dengan lauk dan minum nya”.
Apa yang kira-kira terbesit dipikiran kita ketika mencoba
menjabarkan tema kali ini “17 an”? sebuah tujuan bersama? Atau sebuah keputusan
bersama? Atau segala sesuatuyang berorientasi pada sebuah tujuan yang ingin
dicapai? Simpan jawaban kawan-kawan, jawab pertanyaan itu nanti dengan frame-frame
ciamik yang akan kalian hasilkan.
Tak kalah spesial nya lagi adalah, mulai tema kali
ini, Kopyokan Tema sudah dibuka untuk lintas daerah. Hal ini dilakukan WiN mengingat
antusias kawan-kawan sesama penggiat street di kota lain untuk bisa
berpatisipasi dalam kopyokan tema. Sebagai langkah awal, dibuka kopyokan tema
untuk kawan-kawan di kota Yogya dan Solo. Jika ini berhasil, maka tidak menutup
kemungkinan untuk dibuka kopyokan tema di kota-kota lain berikut nya, di
Indonesia. Kawan-kawan yang bergabung dalam kopyokan kali ini ada Aji Susanto
Anom, Greg Rusmana, Hardy Wiratama dan Yohannes Prima.
Berikut hasil foto yang berhasil terkumpul setelah
satu bulan mengukur jalanan :
|
Ichwan Susanto |
|
Donny Harry |
|
Aji Susanto Anom |
|
Satrio Binusa |
|
Arif Furqan |
|
Gregory Rusmana |
|
Andi Brata |
|
Imam Sulthon |
|
Hardy Wiratama |
Dan yang beruntung kali ini untuk mendapatkan hadiah
sebagai pemenang tema yang berupa seporsi Nasi pecel lengkap beserta lauk dan minuman
nya adalah Dora Nurfarina. Hadiah yang kira nya bisa jadi pengganti asupan
nutrisi sebelum turun ke jalan guna melakukan perburuan lagi. Selaku juri, Om
Benn berikan penjelasan nya terkait pemenang tema “17 an” kali ini “kekuatan foto pemenang tema kali ini ada pada penanda muster station yang mana ini sangat mewakili
tema yang dilombakan saat ini. Ditambah pula elemen penguat frame yang berupa
gesture aneh dari subyek di dalam frame. Jika mau diamati dengan seksama, semua
foto yang di submit kali ini menyiratkan pada kata 17 an , namun seperti saya bilang tadi, di foto dengan penanda muster station memiliki penanda 17 an
yang merupakan kekuatan dalam foto ini.”
Demikian lah penjelasan dari om Benn, sekaligus menjadi
penutup narasi. Diucapkan selamat untuk Dora Nurfarina yang telah keluar
sebagai pemenang tema kali ini. Tetap semangat dan keep walking. Sampai jumpa di edisi mendatang.