About

Apa itu Walking in Ngalam?

Walking in Ngalam adalah sebuah wadah bagi penggiat fotografi dokumenter, khususnya di Kota Malang, Jawa Timur. Berawal dari kegiatan memotret tiap akhir pekan, kemudian muncul keinginan membuat sebuah galeri online sebagai wadah kecil bagi penggiat street photography untuk berdiskusi, berbincang, dan bertukar opini. Setelah beberapa tahun, walking in ngalam yang namanya agak susah disebutkan ini akhirnya tampil pertama kali di website gratis tak berbayar pada Agustus 2012. 
 
Sempat terjadi pembekuan kegiatan yang cukup berkepanjangan, namun karena kami merasa bahwa galeri online ini sangat penting untuk pengarsipan visual Kota Malang, maka kami harus berjalan lagi, walau pelan tapi konsisten. Demikian akhirnya website ini kembali menampilkan foto dokumenter di Malang Raya meliputi wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Melalui website ini kami berusaha mengumpulkan karya foto sebagai penanda perkembangan dan perubahan kota Malang, terutama dengan pendekatan street photography.
 

Apa itu street photography (SP)?

Definisi dari SP secara spesifik memang belum, atau bahkan tidak pernah baku. Setiap daerah, kota, negara, dan bahkan setiap orang memiliki definisi dan attitude-nya sendiri dalam menerjemahkan SP. Beberapa sumber di website-website senior banyak menuliskan tentang apa itu SP, klik disini. Namun beberapa hal yang sudah baku mengenai aturan utama dari SP adalah:
  1. Unstaged dan unposed, yaitu diambil tanpa mengatur atau menyetting segala pose dan perilaku subyek secara langsung.
  2. Foto diambil di tempat publik atau semi-publik. 
  3. Secara spesifik mengangkat isu-isu ringan dan bersifat keseharian (daily life).
  4. Visual yang ditampilkan cenderung unik, ambigu, ironis, jukstaposisi, humor, surreal, dan/atau absurd yang biasanya terkesan 'wah!', silahkan baca disini
Namun seperti yang sebelumnya telah dikatakan bahwa setiap orang pun memiliki style dan attitude yang berbeda dalam menerjemahkan SP. Anda bisa bandingkan website SP dari Asia dan Eropa melalui opini-opini dan foto-foto yang ditampilkan di galeri web masing-masing.

Dengan sikap dan perilaku masyarakat masih belum 'baku' dalam menanggapi SP, definisi dan style nya masih akan banyak berubah dan terus diperbarui sesuai perkembangan zaman. Dari definisi yang lebih cair ini diharapkan walking in ngalam menjadi salah satu galeri kolektif yang menyumbangkan kekayaan visual tentang street photography di Malang Raya, sehingga dapat memperluas dan lebih memasyarakatkan fotografi dokumenter kepada setiap orang. 
 
Terutama dengan pendekatan street photography yang sampai saat ini masih diupayakan agar bisa konsisten, meski masih terdapat banyak kekurangan dalam pengetahuan dan referensi. Hadirnya website ini diharapkan menjadi wadah untuk terus berproses dan berpartisipasi dalam mendokumentasikan 'the place we live in' dengan memanfaatkan penemuan paling dahsyat dalam sejarah visual, yaitu fotografi.

Siapa saja yang ada di Walking in Ngalam?

Di awal terbentuknya pada tahun 2012, walking in ngalam terdiri dari 7 orang yaitu Ichwan 'Boljug' Susanto, Muhammad Iqbal, Donny Harry Putra, Arif Furqan, Andi Brata, Satrio Binusa, dan Rizki Dwi Putra. Julukan founding fathers layak disematkan, meski sebagian dari mereka tidak nyaman dengan julukan itu.

Selama lebih dari satu dekade, sudah begitu banyak rekan-rekan yang ikut menemani, bertumbuh-kembang bersama dengan walking in ngalam dalam ber-street photography. Ada yang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan, entah itu photowalk, workshop, atau diskusi. Ada juga yang tak pernah absen mengunggah foto street Malang Raya di akun instagram mereka setiap minggunya. Beberapa nama bisa kita lihat pada kolom featured yang ada di sidebar website ini.

Walking in ngalam tidak hanya digerakkan oleh mereka yang senior saja. Tidak sedikit kawula-kawula muda, mahasiswa yang sedang berkuliah di Kota Malang, yang kemudian menjadi andalan untuk menangani kegiatan-kegiatan walking in ngalam. Mari kita sebut beberapa nama yaitu Irawan Suharto, Yanuar Irianto, Arief Wicaksono, Afifah Rachmawati, Shanty Larasati, Febriyanto Ramadhan, dan Farabi Wardana. Tidak hanya diamanahi untuk memandu beberapa kegiatan, mereka juga sering menjadi perwakilan walking in ngalam pada acara-acara yang diadakan oleh komunitas fotografi yang lain di Malang Raya. Saat ini semua nama-nama tersebut telah memiliki jalan karirnya masing-masing.

Pada tahun 2022, setelah lama adem karena pandemi, motor penggerak aktivitas walking in ngalam mulai dipanaskan kembali oleh 6 orang; Rizki Dwi Putra, Akbar Haramain, Tufail Rosyad, Mamex Erdianto, Eeng Ahmadi, dan Rizal Pratama. Keenam orang ini akan melanjutkan perjalanan walking in ngalam, mengajak sebanyak mungkin rekan-rekan untuk terus merekam Kota Malang dan sekitarnya melalui street photography, dan menghadirkannya pada galeri kolektif di website ini.

Salam 4 Sehat, 5 Sempurna!

No comments: